Rabu, 16 September 2015

MAKALAH PENGEMBANGAN ALENIA (BAHASA INDONESIA)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Dalam sebuah karangan ilmiah tidak mungkin baik bila paragraf-paragraf penyusunnya tidak baik. Sama halnya dengan paragraf, tidak mungkin menjadi paragraf yang baik bila kalimat-kalimat penyusunnya juga tidak baik. Demikian juga dengan kalimat, tidak mungkin diperoleh kalimat yang baik bila kata-kata penyusunnya tidak tepat dan tidak sesuai.
Semua informasi yang telah diuraikan salam diskusi satu hingga diskusi delapan terdahulu,dalam diskusi kali ini dapat dijadikan sarana untuk merencanakan sebuah karangan dalam sebuah perspektif ‘Perspektive’1.
Pada dasarnya dalam penulisan karangan formal seperti tesis,skripsi,laporan penelitian atau karangan ilmiah lainya,kitadituntut untuk memenuhi syarat-syarat tertentu.Syarat karangan formal tersebut paling tidak melalui alur tahap persiapan,mulai dari pemilihan dan pembatasan topik, perumusan tujuan,sumber bahan penulisan,kerangka dan pola organisasi karangan tanpa mengabaikan hal-hal yang terdapat didalam EYD, Perstilahan, bahasa baku,kalimat efektif dan sebagainya.2
Oleh sebab itu,dalam uraian berikut ini dipaparkan perihal
1.      Pemilihan topik .
2.      Judul karangan.
3.      Kerangka karangan.
4.      Tahap penulisan.
 


1Perspektif adalah sudut pandang atau cara pandang terhadap sesuatau (Depdikbud, 1997:760).Pespektife yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah perspektif terhadap Bahasa Indonesia untuk kepentingan menulis atau mengarang karangan imiah(populer)
.2 Sudirman AM,Bahasa dalam Perspektif Mengarang,(Metro:Akasa Solution,2009),cet I hal 125
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengembangan alaenia dan apa saja fungsi dan syarat dari alenia?
2.      Bagaimana cara pemilihan topik dalam penulisan karangan?
3.      Bagaimana cara menetapkan judul karangan?
4.      Bagaimana cara membuat kerangka karangan?
5.      Bagaimana tahap penulisan dalam karangan?


C.    Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
a.       Menuntaskan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
b.      Untuk mengetahui tentang Pengembangan Alenia dalam sebuah karangan ilmiah.












BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengembangan alenia
       Paragraf disebut juga alenia. Kata paragraf diserap dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris paragraph, sedangkan alinea diserap dari bahasa Belanda dengan ejaan yang sama. Kata alenia bahasa Belanda itu sendiri berasal dari bahasa latin a lenia yang berarti ‘mulai dari baris baru’. Adapun bahasa Inggris paragraph berasal dari bahasa Yunani para yang berarti ‘sebelum’ dan grafein yang berarti ‘menulis; menggores’. Pada mulanya paragraf atau alenia tidak dituliskan terpisah dengan mulai garis baru seperti yang kita kenal sekarang, tetapi dituliskan menyatu dalam sebuah teks dengan menggunakan tanda sebagai ciri awal paragraf (Sakri 1992:1).
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Paragraf juga merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan sering kita temukan sebuah paragraf terdiri atas lebih dari lima buah kalimat.
Persyaratan alenia,yaitu:
1.      Memiliki kesatuan alenia.
2.      Memiliki kepaduan alenia.
3.      Dalam satu alenia hanya memilikisatu pokok pikkiran.
4.      Harus ada etrkaitan antara kalimat satu dengan yang lain dan harus menggunakan kalimat yang logis,kata ganti repetisi dan kata sambung.
Fungsi alenia,yaitu:
1.      Penampung ide pokok.
2.      Alat bagi pengarang untuk mengembangakan jalan pikiran secara sistematis.
3.      Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
4.      Alat untuk menyampaikan ide pokok pengarang kepada pembaca.
2.1  Pemilihan topik
Pemilihan topik dilakukan sebagai pokok pembicaraan dalam penulisan karangan3.Topik itu dapat diperolehdari berbagai sumber,yitu pengalaman,pengamatan,pendapat atau penalaran dan khayalan4.Dalam pemilihan topik karangan,ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan,yaitu
·         Menarik:
ØMenarik diri sendiri.
ØMungkin karena sesuai dengan bidang keahlian, mempunyai pengetahuan yang memadai.
ØFaktor khusus yang menyebabkan kita tertarik.

·         Mempunyai kemampuan untuk melakukan:
ØPenulis harus yakin bahwa topik yang dipilih itu dapat dijangkau oleh kemampuannya.
ØLazimnya dilatarbelakangi oleh bidang keahlian.
ØDidukung oleh refrensi (laboratorium, narasumber, sumber data) yang dapat dijangkau.
ØUntuk penelitian besar (tesis, disertasi, hibah) juga harus didukung dengan ketercukupan waktu dan biaya.

·         Aktual:
ØAktual, sedang menjadi topik of the day.
ØBanyak orang menaruh perhatian pada masalah itu.
ØDiperlukan sumbang saran dari berbagai sudut pandang/keilmuan untuk solusi suatu permasalahan.
ØTerutama jika kita ingin menulis di media masa, tetapi juga berlaku untuk penulisan dan
penelitian yang lain hanya kadar aktualitasnya berbeda.


 


3 Sudirman AM,Bahasa dalam Perspektif Mengarang,(Metro:Akasa Solution,2009),cet I,hal 128
4 Ibid,hal 128
·         Bermanfaat: ada dampak positif, misalnya bagi:
ØPengembangan keilmuan (lazimnya, sesuai dengan bidang yang digarap).
ØSolusi dan sumbangsaran bagi suatu persoalan keilmuan atau kemasyarakatan.
ØLembaga (misal: dunia pendidikan).
ØMasyarakat (umum).

2.2 Judul karangan
Tahap selanjutnya dari rangkaian kegiatan dalam perencanaan karangan ialah menentukan atau merumuskan judul yang sesuai. Judul karangan sering dikacaukan dengan pengertian topik atau pokok pembicaraan.
     Topik dan judul berbeda. Topik seperti yang telah disebutkan diatas ialah pokok pembicaraan atau pokok masalah yang dibahas dalam karangan, sedangkan judul ialah kepala atau nama sebuah karangan. Topik harus ditentukan sebelum penulis memulai menulis, sedangkan judul tidak selalu demikian, dapat ditentukan setelah karangan itu selesai.
Apabila judul ditentukan sebelum memulai menulis maka penulis atau pengarang hendaknya selalu bersedia untuk mempertimbangkannya kembali sesudah karangan selesai ditulis seluruhnya. Hal ini dimaksudkan agar judul sebagai kepala karangan sesuai betul dengan isi karangan.
Judul dapat saja diambil diambil dari kata-kata, frase, atau kalimat yang menarik yang terdapat dalam karangan tersebut. Itulah sebabnya kata-kata yang dipilih untuk judul karangan harus dipertimbangkan sedemikian rupa agar cocok betul dijadikan sebagai kepala karangan. Dengan demikian, antara judul, topik, dan isi karangan ada kaitan yang erat, terutama karangan yang bersifat ilmiah. Sebuah topic yang terbatas dan memenuhi syarat-syarat untuk judul karangan maka topik tersebut dapat langsung dijadikan judul karangan.
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menentukan judul yakni sebagai berikut,





1.      Harus sesuai dengan topik atau isi dan jangkauan paparan sebuah karangan
2.      Sebaiknya dinyatakan dalam sebuah frase yang sesingkat mungkin
3.      Dinyatakan sejelas mungkin,tidak dinyatakan dalam kata hiasan dan tidak mengandung makna ambigunitas5 6.

2.3 kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan merupakan langkah terakhir dari tahap pra penulisan,penulisan dan pengumpulan bahan7.Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final.Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.
Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.

 


5Ambigunitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat atau hal yang bermakna dua kemungkinan yang mempunyai dua pengertian juga bisa diartikan adanya makna atau penafsiran yang lebih dari satu atas suatu karya sastra.
6Sudirman AM,Bahasa dalam Perspektif Mengarang,(Metro:Akasa Solution,2009),cet I,hal 131
           7 Ibid,hal 135



2.3.1 Manfaat kerangka karangan
1.      Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.

2.      Untuk menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.

3.      Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu.

4.      Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan; misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian, atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang waktu, tenaga, dan materi.

5.      Memudahkan penulis mencari materi pembantu. Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan dibagian mana dalam karangannya itu.Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa yang telah dibuat penggarapnya.



2.3.2 Kerangka karya ilmiah
BAB I   PENDAHULUAN
        1.1   Latar Belakang
        1.2   Permasalahan
        1.3   Tujuan
        1.4   Metode Pengumpulan Data
        1.5   Sistematika
        BAB     II          PEMBAHASAN
        BAB III             PENUTUP
        3.1   Simpulan
        3.2   Saran
        DAFTAR PUSTAKA

BAB I  
PENDAHULUAN

Latar Belakang
-      Pada bagian ini diungkapkan hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan makalah atau Makalah.
-      Bagian ini mengungkapkan landasan pemikiran pemilihan judul atau permasalahan yang akan ditulis.
Contoh :
        1.1   Latar Belakang
Pemilihan Umum merupakan kebutuhan bagi seluruh warga. Apalagi bagi bangsa Indonesia yang menganut asas demokrasi dalam pemerintahan.
Pada usia tertentu, 17 tahun ke atas, warga negara mempunyai hak dan  kewajiban ikut serta dalam pemilihan umum. Sampai sejauh mana pemilihan umum di Indonesia dilaksanakan, hal itulah yang akan diungkapkan dalam Makalah ini.

Tujuan
Bagian ini mengungkapkan tujuan yang ingin dicapai melalui Makalah tersebut.
Contoh :
        1.2  Tujuan
          Sebagai warga negara dari sebuah negara yang demokratis, kita sepatutnya memiliki pemahaman tentang pemilihan umum. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang sistem pemilihan umum di Indonesia. Di samping itu, Makalah ini disusun untuk melengkapi syarat mengikuti ujian akhir yang diwajibkan bagi siswa kelas           III SMP.

 Pembatasan Masalah
-      Bagian ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas harus dibatasi supaya pembahasan lebih terfokus.
-      Pembatasan juga dapat berisi penjelasan tentang peristilahan yang digunakan dalam Makalah.
      Contoh :

        1.3  Pembatasan Masalah
Masalah pemilihan umum sangatlah luas dan kompleks. Agar pembahasan lebih terarah, karya     tulis ini hanya membahas aspek sistemnya. Supaya tidak timbul kesalahpahaman, perlu kiranya dijelaskan pengertian  berbagai istilah yang digunakan dalam Makalah ini.

Metode Pengumpulan Data
-      Bagian ini menjelaskan berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan Makalah tersebut.
-      Pengumpulan data dapat dilakukan melalui pengamatan, angket, wawancara, dan membaca buku.
Contoh :
        1.4   Metode Pengumpulan Data
Data yang dikemukakan dalam Makalah ini diperoleh melalui berbagai berbagai cara. Pertama, dengan membaca buku-buku sumber yang ada hubungannya dengan pemilihan umum. Kecuali buku, ada juga majalah, koran , dan berbagai brosur terbitan Lembaga Pemilihan Indonesia (LPI). Di samping itu, data juga diperoleh melalui wawancara dengan narasumber berkompeten.

Sistematika Penulisan
Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan urutan bab demi bab.
Contoh :
        1.5   Sistematika Penulisan
Makalah disusun dengan urutan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
          


PENULISAN  ANGKA HALAMAN MAKALAH

Penulisan halaman isi, yang mencakup Bab I sampai Daftar Pustaka menggunakan angka Arab, yaitu 1,2,3,4,5 dan seterusnya. Letak angka halaman ini semuanya di kanan atas, kecuali pada halaman bab.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka :  
              Daftar yang berisi buku, makalah, artikel, dan bahan bacaan lainnya yang dikutip atau digunakan sebagai sumber informasi dalam penulisan makalah.
                                 Hal-hal yang diinformasikan dari sebuah buku dalam penulisan daftar pustaka, meliputi: (a) nama pengarang, (b) tahun penerbitan, (c) judul dan subjudul (jika ada), (d) tempat penerbitan, (e) nama penerbit.


 Cara Menulis Daftar Pustaka
a.       Jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan. Misalnya, Amin Santoso ditulis Santoso, Amin. Di belakang nama diberi tanda titik (.). Nama gelar tidak perlu dicantumkan.
b.      Tahun terbit buku diakhiri tanda titik (.)
c.       Judul buku dan subjudul (kalau ada) ditulis miring atau diberi garis bawah per kata dan diakhiri tanda titik (.)
d.      Kota penerbit diakhiri tanda titik (.)
e.       Nama penerbit buku diakhiri tanda titik (.)
Contoh :
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru.
Badudu, J.S.1981. Membina Bahasa Indonesia Baru. Seri 1, 2, 3. Bandung : Pustaka Prima.
Moeliono, Anton M., dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
Wijaya, Marlina dan Euis Honiatri. 1997. Intisari Tata Bahasa Indonesia untuk SLTP. Bandung :  Pustaka Setia.


2.4 Tahap penulisan
Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
I. Bagian Pembuka
  • Cover
  • Halaman judul.
  • Halaman pengesahan.
  • Abstraksi
  • Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Ringkasan isi.
II. Bagian Isi
II.1 Pendahuluan
  • Latar belakang masalah.
  • Perumusan masalah.
  • Pembahasan/pembatasan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Manfaat penelitian.
II.2 Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
  • Pembahasan teori
  • Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
  • Pengajuan hipotesis
II.3 Metodologi penelitian
  • Waktu dan tempat penelitian.
  • Metode dan rancangan penelitian
  • Populasi dan sampel.
  • Instrumen penelitian.
  • Pengumpulan data dan analisis data.
II.4 Hasil Penelitian
  • Jabaran varibel penelitian.
  • Hasil penelitian.
  • Pengajuan hipotesis.
  • Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
III. Bagian penunjang
  • Daftar pustaka.
  • Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
  • Daftar Tabel
















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Paragraf juga dapat dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir.

2.      Pemilihan topik harus dilakukan,karna topik merupakan pokok pembicaraan dalm penulisan karangan.

3.      Untuk memperoleh judul yang baik dan tepat, maka proses-prose penetapan judul yang benar harus diterapkan. untuk mendapatkan judul yang baik dan tepat maka kita harus mampu jeli untuk menentukan tema pokok dari bahan yang akan diteliti.

4.      Adanya kerangka karangan dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan.

5.       Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan     pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.



0 komentar:

Posting Komentar