Rabu, 21 Oktober 2015

Makalah HUMAS (Publik Relation) Internal dan Eksternal

BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Public relations sebagai usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal-balik antara organisasi dan masyarakat. Pengertian timbal-balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan kelemahan, peluang, sasaran dan pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok yang mempunyai kepentingan di dalamnya. Sedangkan proses komunikasi dalam public relation adalah proses dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata, telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu.
Sasaran utama dari public relations modern ini disebut public, yaitu sekelompok orang baik dalam satu wilayah maupun yang tersebar, namun mempunyai satu kepentingan atau masalah yang sama dengan memerlukan penyelesaian. Dua macam public ini yakni sebagai berikut:
1.      Internal public, yang terdiri dari orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi atau Badan Usaha.
2.      External public, yaitu orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang berada diluar organisasi, namun mempunyai kepentingan dan masalah dalam hubungannya dengan organisasi tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan humas internal?
2.      Apa yang dimaksud dengan humas eksternal?
3.      apa saja kegiatan seorang humas?





C.    TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah dengan judul humas internal dan eksternal yakni sebagai berikut:
1.      Sebagai  persyaratan untuk mengikuti diskusi mata kuliah Public Relation.
2.      Agar kita lebih mengetahui apa yang dimaksud dengan humas internal ddan eksternal dan apa saja yang ada didalamnya.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    KEGIATAN-KEGIATAN HUMAS
Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai macam simbol komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Kegiatan komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara tertulis dan lisan. Kegiatan komunikasi verbal dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut:
a.      Komunikasi verbal tertulis, diantaranya:
1.      Pekerjaan menulis Proposal.
2.      Menulis Artikel.
3.      Menulis untuk Presentasi.
4.      Membuat Rekomendasi.
5.      Menulis untuk Pres.
b.      Komunikasi verbal lisan, diantaranya:
1.      Jumpa Pres.
2.      Guest Guide (open house).
3.      Announcer.
4.      Presenter.
5.      Deks Information.
Sedangkan kegiatan komunikasi nonverbal adalah sebagai berikut:
1.        Penyelenggaraan Pameran.
2.        Seminar.
3.       Spencial Event.
4.        Riset (penelitian).
Kegiatan terbesar humas adalah menulis, editing, media relation, spesial event, berbicara produksi, riset, programming dan konsultasi. Sedangkan kegiatan dengan penggunaan waktu terbesar adalah untuk koordinasi, perencanaan dan negosiasi.
Kegiatan seorang humas antara lain merancang pesan tematik agar pesan yang di sampaikan oleh organisasi memiliki keseragaman atau keterkaitan pesan, melakukan segmentasi media (seimbang antara media cetak dan elektronik), melakukan komunikasi interaktif  seperti rubrik konsultasi atau jasa layanan konsumen melalui telepon, menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan kekuatan pesan atau kombinasinya, pemasaran dari mulut ke mulut dan melakukan komunikasi yang akrab dengan pelanggan.
Dari beberapa kegiatan humas tersebut terlihat bahwa tugas humas hanya meliputi hubungan dengan pihak eksternal yakni dengan masyarakat atau konsumen. Hal ini berada dengan profesi public relations (humas) karena humas tidak hanya bertugas menciptakan hubungan baik dengan masyarakat (ekstern) tetapi juga harus dapat menciptakan hubungan baik antara pihak didalam (intern) lembaga atau perusahaan.
Permintaan jasa konsultasi public relations yang handal sangat tinggi. Seorang praktisi public relations seringkali dianggap sebagai dewa penyelamat dan diharapkan mampu menciptakan keajaiban. Oleh sebab itu, seorang pejabat atau praktisi public relations dituntut untuk selalu belajar, tekun dan pandai menyesuaikan diri. Kemampuan dan keahlian mutlak diperlukan agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Dalam menjalankan tugasnya, praktisi public relations harus memiliki keahlian-keahlian, antara lain :
1.      Mampu dengan baik menghadapi semua orang dengan berbagai macam karakter dan sifat. Artinya, mampu dan berusaha memahami juga bersikap toleran kepada orang yang dihadapinya.
2.      Mampu berkomunikasi dengan baik. Artinya mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jernih, jelas dan lugas, baik secara lisan maupun tertulis, bahkan secara visual.
3.      Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. Artinya, mampu merencanakan segala seuatu dengan prima.
4.      Memiliki integritas personal, baik dalam profesi maupun didalam kehidupan pribadinya.
5.      Memiliki imajinasi. Artinya, memiliki daya kreatifitas yang baik dan mampu menemukan cara-cara untuk memecahkan masalah.
6.      Kemampuan mencari tahu. Artinya, harus memiliki akses informasi seluas-luasnya.
7.      Mampu melaukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kegiatan atau program.
Keahlian-keahlian diatas sangat diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas dan pekerjaan public relations. Berikut beberapa contoh kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang public relations dan para stafnya, yaitu :
1.      Menyusun dan mendistribusikan siaran berita (news release), foto-foto dan berbagai artikel bagi kalangan media massa.
2.       Mengorganisasikan konferensi pers, acara-acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan.
3.      Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi utama.
4.      Mengelola berbagai bentuk materi komunikasi internal seperti kaset rekaman video, slide presentasi, dan sebagainya.
5.      Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi para distributor, pemakai jasa atau produk perusahaan, konsumen langsung, dan sebagainya.
6.      Menulis dan membuat bahan-bahan cetakan seperti literatur pendidikan, sejarah perusahaan, laporan tahunan, literatur pelantikan pegawai baru.
7.      Mempersiapkan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan seperti logo perusahaan. Pengaturan jenis kendaraan dinas, pakaian seragam pegawai, dan sebagainya.
8.      Mengikuti konferensi khusus yang diadakan oleh divisi penjualan, dan terlibat dalam pertemuan-pertemuan para agen.
9.      Mewakili perusahaan pada pertemuan asosiasi dagang atau bisnis.
10.  Mempersiapkan survei-survei pendapat dan berbagai macam penelitian lainnya.
11.  Berhubungan baik dengan kalangan politisi dan birokrat.
12.  Mengatur penyelenggaraan acara-acara resmi.
13.  Mengatur acara-acara kunjungan para pejabat penting dan tamu kehormatan.
14.  Mengadakan perayaan perusahaan, pemberian penghargaan pemerintah kepada perusahaan.
15.  Menganalisis umpan balik dan mengevaluasi hasil dari upaya untuk mencapai tujuan.

B.     HUMAS INTERNAL
Hubungan terpenting dalam perusahaan atau organisasi adalah karyawan atau staf disemua level. Hubunganya dengan kegiatan internal public relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi atau perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti  karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya.
Melalui kegiatan Internal public relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi atau perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang public relations officers, yaitu:

1.      Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang public relations harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi atau perusahaan. Sebuah strategi komunikasi yang dirancang dan dijalankan dengan baik akan memotivasi karyawan peusahaan[1] atau staf dalam suatu organisasi. Seorang public relations harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Hubungan kerja sehari-hari melibatkan banyak kontak, tetapi komunikasi karyawan yang efektif akan berkembang dalam iklim yang jujur dan dapat dipercaya[2]. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.          
2.       Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang public relations juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
Berikut akan dijelaskan tentang Publik Internal dan Bentuk Hubungan Internal Perusahaan.
a.      Publik internal dari perusahaan
Dengan adanya public internal dalam lingkup kegiatan public relations tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing public internal. Sifat hubungannya disebut hubungan internal (Internal Relations). Beberapa bentuk hubungan internal dalam perusahaan :

1.      Publik Pegawai (employee public)
Kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepengawaian secara formal. Employee public (public pegawai) adalah salah satu internal public yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan public relations di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupapakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Seorang pemimpin haruslah berkomunikasi secara langsung dengan karyawan, ia harus senantiasa mengadakan kontak pribadi (personal contact), misalnya dengan bercakap-cakap dengan mereka sehingga dapat mengetahui kesulitan, keinginan, harapan, dan perasaanya. Onong Uchyana Effendi menyatakan bahwa kegiatan untuk menciptakan hubungan baik dengan para pegawai dapat dilakukan melalui:
a.       Upah yang cukup.
b.      Perlakuan yang adil.
c.       Ketenengan kerja.
d.       Perasaan diakui.
e.       Penghargaan atas hasil kerja.
f.       Penyaluran perasaan.
Menurut Kustadi Suhandang, membina hubungan baik dengan para karyawan dapat dilakukan melalui kegiatan :
a.       Pemberian pengumuman-pengumuman.
b.      Personal Calls- Pertemuan Berkala.
c.       Kotak Suara (kotak Saran).
d.      Hiburan dan Darmawisata.
e.        Olah Raga.
f.       Study Tour.
g.      Hadiah-hadian dan Penghargaan.
h.      Klinik dan Rumah Obat.
i.        Tempat-tempat Ibadah.
j.        Tempat-tempat Pendidikan.



2.      Publik Manajer (manager public).
Kegiatan public relations untuk memelihara hubungan baik dengan para manajer di lingkungan perusahaan. Manager adalah orang-orang yang dapat mengabdikan dirinya bagi kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan. Karena manajer merupakan orang-orang pilihan, maka baginya perlu dilakukan kegiatan khusus untuk diperlakukan sebagai orang yang dianggap penting.
Dalam hal ini jika manager diperlakukan untuk dapat mampu membuat, menetapkan keputusan, sampai pada menyampaikan keputusan yang berkaitan dengan berbagai kebijakan manajemen di bidangnya bahkan mungkin di bidang umum. Ini berarti mereka mempunyai kontribusi terhadap berbagai kebijakan manejemen yang sangat menentukan maju mundurnya perusahaan. Untuk kondisi ini mereka merupakan orang-orang yang dituntut untuk dapat memikul tanggung jawab besar bagi perusahaan. Untuk konsekuensi ini, maka dapat dilakukan berbagai kegiatan untuk melakukan hubungan baik dengan para manajer, diantaranya:
a.              Memberlakukan adanya uang tunjangan jabatan.
b.              Uang Resiko Jabatan.
c.              Kegiatan coffee morning diantara para manajer dalam rangka membina hubungan dan bahkan memungkinkan adanya keluaran ide kebijakan bagi perusahaannya.
d.             Koordinasi kerja antar bagian.
e.              Jika memungkinkan menyediakan alat transfortasi bagi kepentingan dinas.
f.               Rumah dinas.

3.      Publik Pemegang Saham (stockholder public)
Kegiatan public relations dalam rangka memelihara hubungan dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar kecilnya modal menentukkan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan stockholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Usaha membina hubungan dengan stockholder tidak lain adalah untuk tujuan memajukan perusahaan.
Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan diantaranya dengan cara berikut :
a.       Menyatakan selamat kepada pemagang saham yang baru.
Komunikasi seperti ini akan menimbulkan kesan baik, di mana para pemegang saham merasa dihargai dan dihormati dan mereka akan menganggap perusahaan kita adalah perusahaan yang bonafid.
b.      Memberikan laporan
Laporan mengenai perkembangan perusahaan adalah merupakan kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai kegiatan yang harmonis, di mana ini juga menanamkan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.
c.       Mengirimkan majalah organisasi
Majalah organisasi merupakan medium yang baik untuk membina hubungan harmonis dengan para pemegang saham, selain majalah intern juga tidak ada salahnya mereka dikirim majalah ekstern, sehingga mereka mengetahui atau dapat mengikuti perkembangan perusahaannya beserta segala kegiatannya.
d.      Mengadakan pertemuan
Pertemuan secara face to face adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina hubungan yang harmonis, meningkatkan pengertian bersama, dan meningkatkan kepercayaan. Ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pertemuan antara pimpinan organisasi dengan para pemegang saham sehingga akan menambah eratnya hubungan, dapat juga diadakan pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan, misalnya acara hala bihalal, peringatan ulang tahun perusahaan pertemuan yang membicarakan masalah pembagian keuntungan, penjualan saham baru.

4.      Publik Buruh (labour public)
Kegiatan public relations dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan dengan serikat buruh dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul antara keduanya, disinilah letak peranan public relations dimana ia harus mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah timbulnya kesulitan-kesulitan. Dengan demikian public relations berarti turut juga melancarkan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Diantaranya sebagai berikut:
a.       Menyelesaikan kasus tentang ada rasa permusuhan terhadap pimpinan dan sebagainya.
b.      Tuntutan kenaikan upah sampai terjadinya mogok kerja.
c.       Kasus PHK.
Contoh public internal public relations dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a.       Pimpinan:  Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh.
b.      Pemegam saham:  Membantu pimpinan dalam mengendalikan perusahaan.
c.       Karyawan:  Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan.
d.      Peraalatan perusahaan:  Kalau tidak ada peralatan,perusahaan tdiak dapat memproduksi produk.
e.       ProdukMerupakan bagian internal terpenting dalam suatu perusahaan.
f.       Gaji:  Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi produk.

C.    HUMAS EKSTERNAL
Disini yang dimaksud dengan humas eksernal adalah sgenap kegiatan humas yang diarahkan pada khlayak diluar perusahaan (masyarakat, agen, konsumen pemerintah, dan sebagainya), bukanya dalam kalangan perusahaan atau organiasi yang bersangktan.[3]  Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.
Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.
Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader, memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat.
Tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh public relations eksternal yakni sebagai brikut:
a.       Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik.
b.      Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.
c.       Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif.
d.      Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
e.       Kegiatan eksternal public relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi atau perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing  dan lain sebagainya.
f.       Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya. Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang public relations officer, yakni sebagai berikut:

1.      Hubungan dengan masyarakat sekitar (Community relations)
Membina hubungan dengan masyarakat sekitar merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada masyarakat sekitar. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan masyarakat sekitar ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.




2.      Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)
Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan dengan pelanggan ini diantaranya:
a.       mempertahankan pelanggan lama.
b.      menarik pelanggan baru.
c.       Memasarkan atau memperkenalkan produk atau jasa baru.
d.      memudahkan penanganan keluhan pelanggan.
e.        mengurangi biaya. Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.

3.      Hubungan dengan  media massa dan pers (media dan  press relations)
Hubungan dengan media dan pers adalah upaya-upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam ranka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan[4]. Dengan terjalinya hubungan baik terhadap media dan pers, perusahaan atau organisasi bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa.
Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
4.      Hubungan dengan pemerintah (government relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
Sedangkan yang dimaksud publik eksternal adalah public yang berada di luar organisasi, instansi atau perusahaan yang harus diberikan informasi untuk dapat membina hubungan baik. Sama juga halnya dengan public internal maka public eksternal juga menyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian maka yang menjadi public kesternal suatu organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya.
Berikut dijelaskan tentang publik eksternal dan bentuk hubungan eksternal perusahaan.
a.      Publik eksternal suatu perusahaan
Dengan adanya public eksternal dalam lingkup kegiatan public relation tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing public eksternal. Sifat hubungannya disebut hubungan eksternal (Eksternal Relations). Beberapa bentuk hubungan eksternal dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1.      Press Relations (Hubungan dengan pihak pers)
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan pihak pers. Arti harfiah dari pers adalah percetakan, namun pada perkembangan selanjutnya istilah pers dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang berkecimpung dalam hal pemberitaan,  jadi tidak saja surat kabar, tapi juga meliputi berbagai media seperti TV, radio, koran dan sebagainya. Prinsipnya pers relations adalah membina hubungan baik dengan orang-orang pers.
Public relations harus mempunyai hubungan yang baik dengan pers, sebab mereka mempunyai peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan atau instansi yang menyangkut pemberitaan baik negatif maupun positif. Jadi pers merupakan kunci kesuksesan dari kegiatan public relations suatu perusahaan.
Ada sejumlah prinsip umum yang perlu diperhatikan oleh setiap praktisi humas dalam menciptakan dan membina hubumgam pers yag baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah ebagai berikut:
a.       Memahami dan melayani media.
b.      Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya.
c.       Menyediakan salinan yang baik.
d.      Bekerjasama alam penyediaan materi.
e.       Menyediakan fasilitas verifikasi.
f.       Membangun hubungan personal yang kokoh[5].


2.      Government Relations (Hubungan dengan pihak pemerintah)
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawatan-jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Bentuk hubungan Government Relations, antara lain :
g.      Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah, pemerintah daerah atau kota.
h.      Pengiriman agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait.
i.        Mengadakan kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori kegiatan baik dalam konteks nasional maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
j.        Mengundang pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara perusahaan.
k.      Melakukan kegiatan lobby secara baik dengan pihak pemerintah untuk memperlancar suatu kegiatan perusahaan.

3.      Community Relations (Hubungan dengan masyarakat sekitar)
Public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan. Yang dimaksud dengan community disini adalah masyarakat sekitar atau tetangga. Kegiatan community relations yang harus dilaksanakan, diantaranya:
a.       Memberikan beasiswa bagi yang memerlukan khususnya bagi masyarakat sekeliling perusahaan.
b.      Mendirikan sekolah-sekolah dalam usaha menggalakan pendidikan
c.       Mendirikan asrama-asrama bagi mereka yang memerlukan
d.      Mendirikan tempat ibadah.
e.       Mengadakan pembagian makanan.

4.      Supplier Relations (Hubungan dengan para rekanan atau pemasok)
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para investor agar segala kebutuhan organisasi atau perusahaan atau instansi dapat diterima dengan baik.

5.      Costumer Relations (Hubungan dengan para pelanggan)
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. Salah satu kegiatan mengadakan hubungan baik konsumen yaitu dengan pelayanan melalui iklan, karena disamping mempromosikan hasil produksi perusahaan yang tentunya memberikan keuntungan di pihak perusahaan juga ada keuntungannya bagi pihak konsumen yaitu bagi pihak konsumen merupakan input tentang bagaimana barang tersebut digunakan dan apa keuntungannya jika konsumen menggunakan barang tersebut. Kegiatan Costumer Relations diantaranya sebagai berikut:
a.       Memberikan ucapan selamat hari raya kepada pelanggannya.
b.      Memberikan ucapan selamat tahun baru untuk nasabah.
c.       Pemberian kalender.
d.      Pemberian buku telepon.
e.       Melakukan publisitas.
f.       Memberikan informasi kegiatan periklanan.
g.      Memberikan potongan harga.

6.      General Relations (Hubungan dengan umum)
Mengatur dan membina hubungan baik dengan public umum sehingga produk atau jasa dari perusahaan dapat menjadi perhatian dan selanjutnya public umum ini dapat menjadi konsumen atau pelanggan.

7.      Educational Relations (Hubungan dengan bidang pendidikan)
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan lembaga-lembaga pendidikan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan sumbangan dana untuk pendidikan.
b.      Memberikan sumbangan untuk pembangunan sekolah.
c.       Memberikan beasiswa.
d.      Menjadi bapak asuh bagi siswa berprestasi.
Contoh public eksternal public relations dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
a.       Mayarakat:  Orang yang nantinya akan membantu kelancaran proses distribusi bahkan bias saja sekaligus menjadi konsumennya.
b.      Konsumen:  Pemakai produk dari suatu perusahaan.
c.       Internet:  Bisa menaikkan jumlah pembelian produk dengan cara melakukan penjualan online.
d.      Media: Bisa menaikkan penjualan dengan memasang iklan yg menarik di media.
e.       Pasar:   Pasar yang strategis dan kondusif akan memudahkan pendistribusian produk.
f.       Bank:   Tempat penyimpanan agar dana perusahaan tetap berputar.
g.      Transportasi:  Transportasi yang baik melancarkan proses distribusi produk.
h.      Cuaca: Mempengaruhi pendisteribusian produk.


















BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Secara umum dapat kita simpulkan bahwa kegiatan humas internal merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi atau perusahaan. Sedaangkan humas eksternal adalah sebalikya yakni kegiatan yang ditujukan  untuk publik diluar organisasi atau perusahaan. Intinya kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah bermanfaat bagi perusahaan atau organisasi itu sendiri.














DAFTAR PUSTAKA


Anggoro, M. Linggar, Estu Rahayu, Teori dan  profesi kehumasan serta aplikasinya di Indonesia, PT.
Bumi Aksara, Jakarta, 2002.   
Cutlip, Scott M, et al, Effective Public Relation, KENCANA, Jakarta, 2006.
Gregory, Anne, Publi Relation Dalam Praktik, Erlangga, Jakarta,  2005.














[1] Anne Gregory, Publi Relation Dalam Praktik, Erlangga, Jakarta,  2005, hlm 41.
[2] Scott M. Cutlip, et al, Effective Public Relation, KENCANA, Jakarta, 2006, hlm 255.
[3] M. Linggar Anggoro, Estu Rahayu, Teori dan  profesi kehumasan serta aplikasinya di Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm 130.
[4]Ibid,  M. Linggar Anggoro, Estu Rahayu, hlm 152.
[5] Ibid, M. Linggar Anggoro, Estu Rahayu, hlm 155.